RAMADHAN

Bismillah. Mamen sebentar lagi kita akan menyambut event terbesar tahun ini, yup bulan Ramadhan. Bulan yang paling awesome menurut saya mamen. Banyak keutamaan di dalamnya, tentunya sebagai seorang yang beriman kita patut bergembira akan datangnya bulan Ramdhan. Kalau mau sadar diri, tentu saya masih kurang banget dalam beribadah, masih saja berbuat maksiat, sia-sia. Nah, sudah tentu senang ketika dikaruniai umur sampai di bulan Ramadhan tahun ini kan, kita bisa perbaiki amalan kita, dilipatgandakan pula, dijanjikan diampuni dosa, di bulan Ramadhan bisa jadi moment move on menjadi lebih baik mamen. Trust me, kalau mau move on, berubah, bulan Ramadhan itu bulan yang paling menjanjikan dijadikan momentum perubahan. Makanya, baik jika buat target mamen di bulan ramadhan. Baik target hafalan, ibadah, ilmu, sedekah, maupun perubahan sikap kita sehari-hari.

Nah, berikut tips dalam menyambut bulan suci Ramadhan mamen. Cekiprut.

Tentunya persiapan disini bukan persiapan yang mainstream mamen. Seperti persiapan baju lebaran, kue-kue, menata rumah, sajadah baru, mukena baru, mungkin juga persiapan mudik, bagi mamen yang mau mudik, persiapan amplop buat ponakan-ponakan, dan hal semacamnya. Hal itu tentu boleh-boleh saja, asal tidak bertentangan dengan syari'at. Namun yang harus lebih diperhatikan adalah persiapan agar sukses Ramadhan kita mamen, agar uyeah dalam melewati Ramadhannya. Sukses menjadi jalan kita berubah menjadi lebih baik dan taqwa. Uyeah mamen.

Oke, berikut point dalam menyambut bulan Ramadhan, mungkin mamen bisa menambahkan,
Memperbanyak puasa di bulan sya'ban
Di bulan sya'ban kita dianjurkan untuk memperbanyak puasa.
Dari A’isyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan: Terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam puasa beberapa hari sampai kami katakana, ‘Beliau tidak pernah tidak puasa’. Dan terkadang beliau tidak puasa terus hingga kami katakan, ‘Beliau tidak melakukan puasa’. Dan saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering dari pada ketika di bulan Sya’ban. (HR. Al Bukhari & Mulim)
A’isyah mengatakan: Belum pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya’ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh. (HR. Al Bukhari & Mulim)
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika sudah masuk pertengahan Sya’ban, janganlah berpuasa.” (HR. Abu Daud, At Turmudzi, Ibn Majah, dan dishahihkan Al Albani)

Namun, terdapat larangan berpuasa 1 hari atau 2 hari sebelum bulan Ramadhan.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari. Kecuali orang yang sudah terbiasa puasa sunnah, maka silahkan dia melaksanakannya.” (HR. Al Bukhari & Muslim)
Persiapan ilmu
Ini salah satu hal terpenting dalam persiapan kita menyambut bulan Ramadhan. Tentu jika ingin Ramadhan kita sukses, kita harus mengetahui seluk beluk puasa Ramadhan. Bagaimana syarat wajibnya, rukun-rukunnya, apa pembatalnya, apa keutamaannya, apa ibadah yang dicontohkan, apa perkara yang tidak disyariatkan, apa perkara yang bisa mengurangi pahalanya, dan masih banyak lagi. Termasuk perkara sederhana seperti apakah ketika muntah membatalkan atau tidak, bagaimana jika luka dan berdarah, apa hukum saling memaafkan sebelum bulan Ramadhan, bagaimana dengan budaya paduusan, ziarah kubur sebelum bulan Ramadhan dan lainnya. Dengan mengetahui ilmunya ibadah kita lebih mantab mamen.

Berikut checklist persiapan ilmu menyambut bulan Ramadhan
a. Rukun puasa Ramadhan
b. Pembatal puasa Ramadhan
c. Sunnah di bulan Ramadhan
d. Perkara yang mengurangi pahala puasa Ramadhan
e. Mengenai sholat tarawih
f. Mengenai Zakat
g. Mengenai hari raya Ied
h. Perkara yang tidak disunnahkan di bulan Ramadhan
i. Mengenai i'tikaf

Itu beberapa checklist ilmu sebagai persiapan kita. Tentu masih banyak lagi yang harus kita pelajari. Seperti perkara sholat, perkara sunnah, perkara adab dan akhlaq, perkara membaca Al Quran dan lain sebagainya. Bulan Ramadhan juga menjadi bulan yang paling strategis dalam memulai menuntut ilmu agama. Karena di bulan Ramadhan memang lebih mudah bagi kita untuk melakukan kebaikan. Insyaa Allah Al-uyeah akan fokus update poster islami dan mp3 kajian membahas Ramadhan, sebagai persiapan kita. Doakan kami mamen.

Persiapan fisik dan materi
Hal ini juga perlu, jika fisik kita fit, tentu kita bisa maksimal dalam beribadah di bulan Ramadhan. Seperti sholat tarawih, i'tikaf, membaca Al Quran dan lain sebagainya. Hal itu membutuhkan dukungan jasmani yang fit. Jika kantong kita full juga kita bisa maksimal dalam bersedekah di bulan Ramadhan. Seperti memberi buka kepada tetangga, anak yatim, investasi amal jariyah, menangguhkan hutang dan lain-lain.
Merencanakan target di bulan Ramadhan
Kita harus mempunyai target di bulan Ramadhan. Jika dalam berbisnis mencari uang saja perlu target agar bisa maksimal. Tentu dalam menyambut Ramadhan kita juga harus punya target. Jangan sampai waktu sesingkat apa pun di bulan Ramadhan hilang sia-sia. Mungkin hal berikut yang perlu kita targetkan di bulan Ramadhan,
a. Merencanakan peningkatan prestasi ibadah
Sebagai contoh targetkan di bulan Ramadhan harus bisa sholat wajib berjamaah di masjid. Di bulan Ramadhan harus bisa rutin sholat sunnah rowatib. Di bulan Ramadhan bisa ga bolong ikut jamaah sholat tarawihnya. Di bulan Ramadhan tiap hari harus bisa baca Al Quran minimal 1 juz. Atau juga hal-hal ringan seperti di bulan Ramadhan harus sedekah tiap hari minimal seribu rupiah. Dengan begitu banyaknya keutamaan di bulan Ramadhan, baiknya kita bisa beribadah lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya. Dan kita juga dicontohkan untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan.

b. Merencanakan bulan Ramadhan sebagai bulan taubat
Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat kondusif untuk bertaubat dan memulai hidup baru dengan langkah baru yang lebih Islami. Taubat berarti meninggalkan kemaksiatan, dosa dan kesalahan serta kembali kepada kebenaran. Atau kembalinya hamba kepada Allah SWT, meninggalkan jalan orang yang dimurkai dan jalan orang yang sesat. Orang yang bertaubat masuk kelompok yang beruntung. Allah SWT. berfirman: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (QS An-Nuur 31). Oleh karena itu, di bulan bulan Ramadhan orang-orang beriman dianjurkan memperbanyak memohon ampun kepada Allah SWT. Mengakui kesalahan dan meminta ma’af kepada sesama manusia yang dizhaliminya serta mengembalikan hak-hak mereka. “Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (QS Hud 52)

c. Merencanakan peningkatan diri dari sisi pengendalian diri
Sebagai contoh, targetkan di bulan Ramadhan untuk bisa mengurangi menonton televisi, smsan dengan teman, senda gurau, mendengarkan lagu-lagu, hang out bareng teman, ke mall, merokok, facebookan, twitteran, dan perkara-perkara semisal itu. Ayo kita hiasi hari-hari Ramadhan kita dengan ibadah kepada Allah, melakukan perkara yang tidak sia-sia. Menekan setiap kesenangan kita, dan kita gantikan dengan perkara yang bisa mendekatkan kita kepada Rabb kita.
d. Merencanakan peningkatan ilmu agama
Memperdalam ilmu agama di bulan Ramadhan itu sangat kondusif mamen. Banyak majelis-majelis ilmu bertebaran. Banyak saudara muslim yang juga lebih giat menuntut ilmu di bulan Ramadhan, hal itu tentu akan memperingan langkah kita dalam menuntut ilmu agama.

f. Merencanakan penigkatan diri pasca Ramadhan
Targetkan kepada diri untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik pasca Ramadhan mamen. Kita harus berubah menjadi lebih baik.

e. Merencanakan bulan Ramadhan tahun ini harus lebih baik dari tahun sebelumnya
Hal ini penting, jangan sampai Ramadhan tahun ini lebih buruk dibandingkan Ramadhan yang lalu. Tambatkan dalam hati, Ramadhan tahun ini harus lebih baik, lebih baik kualitas ibadahnya, lebih baik kuantitas ibadahnya, dan lebih baik dalam menyikapi datangnya bulan suci Ramadhan.
Semoga bermanfaat mamen.